Pengertian Model OSI dan Fungsi Lengkap 7 Lapisan OSI Layer - Levatra -->

5 Februari 2017

Pengertian Model OSI dan Fungsi Lengkap 7 Lapisan OSI Layer

Pengertian Model OSI dan Fungsi Lengkap 7 Lapisan OSI Layer

Baca juga:

Pengertian Model OSI dan Fungsi Lengkap 7 Lapisan OSI Layer
LEVATRA.com - Model OSI (Open System Interconnection) adalah deskripsi dari lapisan desain komunikasi dan protokol jaringan komputer yang dikembangkan sebagai bagian dari inisiatif Open System Interconnection. Model OSI diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang membuat kerangka dengan logika terstruktur, bagaimana proses interaksi komunikasi data melalui jaringan dapat berlangsung tanpa ada halangan.

Standar ini dikembangkan untuk industri komputer agar dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien. Pada setiap lapisan dari lapisan OSI bertanggung jawab dalam aspek tertentu dari komunikasi data. Misalnya, lapisan satu bertanggung jawab untuk membangun koneksi antar perangkat, sementara lapisan lain bertanggung jawab untuk memperbaiki "kesalahan" selama transfer data.

Model Lapisan OSI dibagi dalam dua kelompok, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas bertanggung jawab kepada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Enginer, yang menjadi fokus bagian utamanya adalah pada lapisan bawah.

Tujuan utama dari penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari setiap lapisan yang terkait dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis protokol jaringan dan metode transmisi.

Fungsi 7 OSI Layer

1. Physical Layer

Lapisan pertama dari bawah ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, sinyal metode, bit sinkronisasi, arsitektur jaringan (seperti Ethernet), topologi jaringan dan kabel. Di samping itu, lapisan ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

Protokol : Ethernet, FDDI (Fiber Distributed Data Interface), ISDI dan ATM.

2. Data Link Layer

Data Link Layer berfungsi untuk menentukan bagaimana bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut frame. Selain itu, pada tingkat ini terdapat koreksi kesalahan, flow control, pengamatan perangkat keras (seperti MAC Address) dan menentukan bagaimana perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater dan switch layer 2 beroperasi.

Protokol :  802.3 CSMA/CD (Ethernet), 802.4 Token Bus (ARCnet), 802.5 Token Ring dan 802.12 Demand Priority.


3. Network Layer

Network Layer berfungsi untuk menentukan alamat IP, membuat header untuk paket-paket yang kemudian melakukan routing melalui internet working dengan menggunakan router dan switch.

Protokol : DDP (Delivery Datagram Protocol), Net BEUI, ARP dan RARP (Reverse ARP).

4. Transport Layer

Transport Layer berfungsi untuk membagi data ke dalam paket-paket data dan memberikan semua paket sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Lapisan ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.

Protokol : UDP, TCP, dan SPX (Urutan Packet Exchange).

5. Session Layer

Session Layer berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara atau dihentikan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.

Protokol : RPC (Remote Procedure Call) dan DSP (AppleTalk Data Stream Protocol).

6. Presentation Layer

Presentation Layer berfungsi untuk menerjemahkan data yang akan dikirimkan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.

Protokol : redirektor (software redirector), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan Jaringan shell (seperti Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

7. Application Layer

Lapisan yang berada paling atas ini bertanggung jawab dalam ruang lingkup spesifikasi pada aplikasi yang berinteraksi dengan jaringan serta menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Lapisan ini bertanggung jawab untuk pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail dan layanan lain yang berjalan di jaringan.

Application Layer berfungsi sebagai antarmuka antara aplikasi dan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan dan kemudian membuat pesan kesalahan.

Protokol : HTTP, FTP, SMTP, DNS, TELNET, NFS dan POP3.

Artikel Lainnya

0 Komentar

Apa tanggapanmu tentang artikel diatas?

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Histats